KOBARSENO CERAHKAN PEMBUKAAN DIES NATALIS ITS KE 63

Surabaya,  12 September 2023, acara pembukaan  Dies Natalis ITS  ke 63 di kampus ITS nampak sangat meriah.  Kemeriahan acara ini nampak sejak pukul 06.00 WIB di beberapa titik kumpul untuk persiapan kemudian menuju Stadion ITS sebagai lokasi acara pembukaan. Ratusan bahkan ribuan peserta yang terdiri dari para dosen (Tenaga Pendidik), karyawan (Tenaga kependidikan), ratusan mahasiswa, alumni juga para tamu undangan. Acara yang sangat special ini juga dihadiri oleh  KASAL (Kepala Staf Angkatan Laut). Mereka terlihat sangat antusias dan bersemangat mengikuti acara yang  sangat spektakuler ini. Pembukaan Dies Natalis ini juga menandai dimulainya  rangkaian acara utama perayaan Dies Natalis ke-63 ITS setelah serangkaian kegiatan pra acara yang dimulai sejak bulan Juni-Agustus 2023. Acara pembukaan Dies Natalis ke-63 ITS ini  diawali dengan mengibarkan bendera Dies  Natalis yang  diiringi  lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne ITS oleh paduan suara mahasiswa ITS dan diikuti oleh  seluruh peserta.

Setelah acara pembukaan selesai, dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan  parade defile dari berbagai kontingen. Kontingen ini antara lain kontingen civitas akademika ITS dan kontingen Produk Teknologi yang menampilkan hasil riset dan inovasi. Seluruh kontingen yang turut menyemarakkan parade defile berjumlah 16 (enam belas) kontingen. Kontingen-kontingen ini  terdiri dari 5  (lima) kontingen Unit Kerja atau Direktorat, 9 (sembilan) kontingen Fakultas dan Sekolah Interdisiplin  serta  1 (satu)  kontingen Produk Inovasi.  Diantara para peserta defile,  ada satu peserta defile yang mencuri perhatian para peserta lain dan para tamu undangan yang hadir. Peserta defile yang mencuri perhatian itu adalah kontingen KOBARSENO (Komunitas Berjalan Nordic Sepuluh Nopember) yang digagas oleh Dewan Profesor ITS.

Kontingen Komunitas Berjalan Nordic Sepuluh Nopember (KOBARSENO) ini sangat menarik perhatian  karena  kostum yang dikenakan kontingen ini berwarna orange dipadu warna hitam, terlihat sangat cerah-mencerahkan, yang menggambarkan jiwa yang semangat, tubuh yang sehat dan  bahagia. Selain kostum yang dikenakan, kontingen ini mendapat perhatian karena olah raga  berjalan dengan membawa  dua tongkat di tangan kanan dan kiri, ini sesuatu yang masih sangat langka di Surabaya juga di kota-kota besar di Indonesia. Bahkan KOBARSENO ini baru diresmikan pada tanggal 15 Juni 2023. Pada parade defile Pembukaan Dies Natalis kemarin pagi, kontingen KOBARSENO terdiri dari 30 guru besar dan dosen dari berbagai latar belakang, yaitu Prof. Djatmiko Ichsani (Ketua KOBARSENO), Prof. Imam Robandi (Ketua Dewan Profesor ITS), Prof. Adi Soeprijanto (Wakil Rektor Bidang I ITS), Prof. Mardlijah (Wakil Dekan FSAD), Prof. Supeno Djanali (Ex-Direktur Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan Dirjen Dikti), dan yang lain.

Di antara 30 guru besar dalam kontingen ini ada Prof. Imam Robandi. Siapa yang tidak kenal Prof. Imam? Guru besar tersohor di Indonesia dari Sabang-Merauke, dari kota-kota besar sampai pelosok dusun terpencil,  Pasti sangat mengenal Prof. Imam Robandi alumni Totori Jepang, yang tersohor ini. Prof. Imam Robandi memberikan  aba-aba kontingen berjalan Nordic memulai parade mengitari stadion ITS sampai akhirnya berhenti di depan panggung untuk memberikan salam penghormatan kepada Rektor ITS.

Selanjutnya  Prof. Hidajat Soegiharjo Masiran sebagai wakil dari Berjalan Nordic Institut Teknologi Sepuluh Nopember memberikan aba-aba pemberian hormat kepada Rektor ITS. Pemberian Hormat tersebut membawa jargon atau yel-yel atau slogan  Kobarseno yaitu  “Semangat, Sehat, Bahagia!”. Rektor ITS, Prof. Mochamad Ashari Nampak sangat tertarik dan antusias memberikan apresiasi positif berupa tepuk tangan meriah setelah penghormatan diberikan.

Kontingen KOBARSENO ini selain turut menyemarakkan pembukaan Dies Natalis ITS ke 63, juga bertujuan untuk memperkenalkan suatu komunitas yang berfokus pada olah raga berjalan Nordic atau Nordic Walking. Olah raga ini kegiatan berjalan dengan bantuan dua tongkat khusus yang mirip dengan tongkat ski di negara-negara Skandinavia, dan olahraga jenis ini mampu menggerakkan 85% otot jika dibandingkan dengan  berjalan tanpa tongkat (jalan biasa). Hal ini ditunjang dengan gerak aktif yang dilakukan lengan, sehingga mampu memperkuat tubuh bagian atas dan secara berkala melatih kekuatan jantung.

Sehubungan dengan KOBARSENO ini, Dewan Profesor ITS berencana untuk melibatkan lebih banyak mahasiswa dan staf. Parade Kobarseno diharapkan menjadi salah satu kegiatan  pengenalan kegiatan Berjalan Nordic kepada civitas akademika. Hal ini selain karena manfaat kesehatan, berjalan Nordic juga dilihat sebagai cara yang efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Berjalan Nordic merupakan kegiatan yang dibutuhkan. Ayo rajin berolah raga, berolah raga apa saja, kata Prof Imam. Pesan Prof. Imam khususnya kepada para professor, jangan sampai karena sibuk dalam kehidupannya tetapi lupa berolah raga dan lupa bahagia, kata Prof. Imam sambil tersenyum.

Kontributor : Raiyan Adi Anggara

Kontributor: Hana Yosinta Maria